Rabu, 09 April 2008

Dari Denpasar S13FFEST 2007 + Surabaya Romantaste Roadshow 2008


Sore itu (6/4/2008) lebih dari seratus orang hadir. Ternyata tidak sia-sia promosi yang dilakukan panitia menjelang acara berlangsung. Flyer, publikasi melalui koran, melalui televisi lokal serta sms begitu gencar disebar. Sehingga masyarakat Denpasar begitu responsif. Berbagai kalangan hadir mulai dari siswa-siswi SMA dan SMP, mahasiswa, wartawan, seniman hingga masyarakat umum yang tertarik dengan dunia sinema hadir dalam even yang memang sangat jarang digelar di kota ini.

Akhirnya Pembantu Dekan III membuka acara setelah sempat ngaret selama setengah jam akibat dari tradisi “menunggu” yang begitu mendarah daging. Acara dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama pemutaran Surabaya Romantaste, sesi kedua setelah diselingi dengan diskusi dilanjutkan dengan pemutaran S13FFEST 2007. Surabaya Romantaste yang merupakan kompilasi film karaya 13 sutradara Surabaya diputar nonstop selama hampir 2 jam tanpa jeda membuat beberapa penonton terpaksa beranjak dari tempat duduknya. Sesi pertama tersebut juga agaknya kurang mampu membaca “jam lapar” penonton. Tema Surabaya Romantaste yang monoton tentang cinta membuat penonton remaja begitu betah namun sedikit membuat jenuh penonton “golongan tua”. “Seharusnya S13FFEST diputar duluan.” ujar salah satu penonton.

Sesi kedua bermaterikan film-film yang lebih berbobot tentunya, terutama dari segi tema karena melalui sebuah saringan festival. Beberapa tema sosial yang dikemas dalam bentuk banyol membuat “geeeeerrrr” penonton. Namun sayang beberapa film gagal diputar karena kesalahan comfile film oleh kurator. Bahkan kesalahan teknis tersebut membuat juara festival tersebut, Match Maker, gagal diputar.

Walaupun sejumlah kendala-kendala dihadapi acara yang diorganisasi oleh Klub Film Fakultas Hukum Udayana, Saksimata telah menyampaikan sesuatu kepada para pegiat dan penikmat sinema Bali sebagai tambahan referensi. Semoga bisa menjadi motivasi dalam berkarya, untuk mengejar ketinggalan Bali dalam dunia film dibanding kota-kota besar lainnya di Indonesia. (dap)

Tidak ada komentar: